Bandung, sundapos.com — Realisasi investasi di Provinsi Jawa Barat pada Kuartal III Tahun 2025 mencapai Rp77,13 triliun. Capaian tersebut menempatkan Jawa Barat sebagai provinsi dengan nilai investasi tertinggi secara nasional.
Anggota Komisi III DPRD Provinsi Jawa Barat, Tia Fitriani, mengatakan bahwa kinerja positif ini mencerminkan tingginya kepercayaan investor terhadap Jawa Barat, baik dari dalam maupun luar negeri.
Menurut Tia, keberhasilan tersebut didukung oleh berbagai faktor, di antaranya iklim investasi yang semakin kondusif, kemudahan perizinan berusaha, serta sinergi yang kuat antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pemerintah kabupaten/kota.
“Angka Rp77,13 triliun menunjukkan daya tarik ekonomi Jawa Barat tetap kuat. Ini menjadi bukti bahwa Jawa Barat masih menjadi magnet investasi nasional,” ujar Tia Fitriani di Bandung, Minggu (26/10/2025).
Ia menambahkan bahwa capaian investasi tersebut tidak hanya memberikan kontribusi terhadap angka capaian ekonomi, namun juga memberikan dampak langsung bagi masyarakat. Berdasarkan data yang diterimanya, terdapat lebih dari 303 ribu tenaga kerja yang terserap dari aktivitas investasi pada periode tersebut.
“Kami ingin memastikan bahwa investasi tidak hanya menjadi pencapaian angka, tetapi benar-benar bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Tia menjelaskan bahwa sektor pengolahan, informasi dan komunikasi, serta perdagangan masih menjadi kontributor terbesar dalam investasi di Jawa Barat. Namun demikian, ia juga menyoroti besarnya potensi sektor ekonomi kreatif di provinsi ini.
Sebagai bentuk dukungan, DPRD Jabar bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menetapkan Peraturan Daerah tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif. Regulasi ini menjadi fondasi dalam memperkuat ekosistem ekonomi kreatif dan mendorong pelaku usaha lokal untuk terus berkembang.
“Dengan adanya Perda ini, kami mendorong peningkatan daya saing pelaku ekonomi kreatif agar dapat tumbuh dan bersaing di tingkat nasional maupun global,” jelasnya.
Tia Fitriani menyatakan optimistis bahwa Jawa Barat akan terus menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya jika pertumbuhan investasi selaras dengan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.

0 Komentar