Terbaru

7/recent/ticker-posts

Tia Fitriani Tegaskan Reses Adalah Wadah Aspirasi Nyata, Bahas Program Strategis Jabar di Desa Serangmekar

 



Kab.Bandung,Sundapos.com – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi Partai NasDem, Dra. Hj. Tia Fitriani, terus menunjukkan komitmennya dalam menyerap aspirasi rakyat secara langsung. Dalam rangkaian Reses Masa Sidang III Tahun 2024–2025, titik keempat kegiatan reses dilaksanakan di Aula Kantor Desa Serangmekar, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, pada Kamis, 24 Juli 2025.

Acara tersebut dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk Kepala Desa Serangmekar Asep Taopik, para kepala desa dari se-Kecamatan Ciparay seperti Kepala Desa Sarimahi, Mangunharja, Ciheulang, Sagaracipta, Pakutandang, Mekarlaksana, Gunungleutik, Bumiwangi, dan Babakan. Hadir pula tokoh agama, tokoh pemuda, ketua RT/RW, kader Posyandu, PKK, relawan Dulur Satia, dan jajaran pengurus Partai NasDem.

Reses Bukan Sekadar Seremonial

Dalam sambutannya, Tia Fitriani menegaskan bahwa reses bukanlah agenda seremonial tahunan, melainkan sarana penting bagi anggota dewan untuk hadir secara nyata di tengah masyarakat.

“Reses ini adalah sarana untuk mendengar langsung suara rakyat. Aspirasi yang disampaikan warga akan kami perjuangkan agar bisa menjadi bagian dari kebijakan pembangunan provinsi, baik di tingkat perencanaan maupun anggaran,” ungkap Tia.

Ia menambahkan bahwa masukan dari masyarakat melalui forum reses akan menjadi bahan pertimbangan utama dalam menyusun arah kebijakan pembangunan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Fokus Pembangunan: Dari Ruang Kelas hingga Energi Terbarukan

Dalam kesempatan itu, Tia memaparkan fokus-fokus utama pembangunan Provinsi Jawa Barat untuk tahun anggaran 2025 yang telah disahkan bersama DPRD. Beberapa di antaranya mencakup:
    •    Pendidikan: Anggaran pembangunan ruang kelas melonjak dari Rp 60 miliar menjadi Rp 1,2 triliun, dengan target membangun 3.333 RKB dalam dua tahun, termasuk pembangunan sekolah baru di daerah padat.
    •    Infrastruktur: Anggaran perbaikan jalan provinsi meningkat dari Rp 600 miliar menjadi Rp 2,4 triliun, dengan target selesai tahun 2026. Pemprov juga tengah mengembangkan sistem monorel dan reaktivasi jalur kereta sebagai transportasi alternatif.
    •    Kesehatan: Pemerintah menyiapkan 200 unit ambulans baru, serta rencana pembangunan puskesmas dan rumah sakit di daerah terpencil.
    •    Pemberdayaan Pemuda: Akan didirikan sekolah sepak bola akar rumput, serta digelar kompetisi Divisi 4 Piala Bupati/Wali Kota se-Jabar untuk menjaring talenta muda berbakat.
    •    Lingkungan dan Energi: Pemprov mendorong pengelolaan sampah berbasis energi terbarukan, sekaligus menjajaki pembangunan PLTS dan mikrohidro di desa-desa.

Partisipasi Masyarakat Kunci Keberhasilan Pembangunan

Tia juga mengajak masyarakat untuk aktif menyampaikan berbagai persoalan di lingkungannya melalui forum reses maupun kanal-kanal resmi.

“Kami di DPRD hadir bukan hanya untuk mengawasi, tetapi juga memperjuangkan kebutuhan masyarakat. Komunikasi dua arah seperti ini sangat penting agar pembangunan benar-benar sesuai kebutuhan warga,” tegasnya.

Ia berharap adanya sinergi antara masyarakat, pemerintah desa, dan legislatif agar cita-cita pembangunan Jawa Barat yang inklusif dan berkelanjutan dapat terwujud, khususnya di Kabupaten Bandung

Posting Komentar

0 Komentar