Terbaru

7/recent/ticker-posts

Pemkab Bandung Bangun Masa Depan Lewat Sekolah Rakyat, Lahan 7,6 Hektare Disiapkan di Ciwidey



 Bandung, Sundapos.com — Pemerintah Kabupaten Bandung terus mematangkan pelaksanaan program Sekolah Rakyat sebagai bagian dari kebijakan nasional yang digagas Presiden Prabowo. Untuk tahap awal tahun ajaran 2025–2026, sebanyak enam rombongan belajar (rombel) telah direkrut, masing-masing terdiri dari 25 siswa, mencakup jenjang SMP dan SMA.


Seluruh siswa tersebut akan memulai kegiatan belajar pada Agustus 2025, sementara untuk jenjang SD, pendekatan terhadap orang tua masih berlangsung guna menyiapkan anak-anak usia dini untuk sistem asrama.


Lokasi pembelajaran sementara dipusatkan di Wisma Atlet Si Jalak Harupat (SJH), Kecamatan Kutawaringin. Fasilitas ini dipilih karena kondisi gedung yang representatif dan lengkap, termasuk ruang asrama, ruang kelas, serta sarana olahraga. Gedung berkapasitas 184 orang dengan 44 kamar ini kini difungsikan sebagai tempat tinggal dan belajar para siswa.


Bupati Bandung H.M. Dadang Supriatna mengungkapkan bahwa pemerintah pusat telah meminta penambahan empat kelas tambahan. Pemkab pun menyiapkan lokasi alternatif di BLK Baleendah meski baru tersedia tiga ruang.


“Kementerian meminta tambahan empat lokal, kita siapkan di BLK Baleendah dulu. Untuk jangka panjang, kami akan bangun sekolah permanen di Lebakmuncang, Ciwidey,” jelas Bupati kepada wartawan, Sabtu (5/7/2025).


Lokasi permanen Sekolah Rakyat itu berada di atas lahan milik Pemkab seluas 7,6 hektare, yang dinilai sangat ideal untuk sistem boarding school. Saat ini, penyusunan tata ruang tengah dikoordinasikan dengan Kementerian ATR/BPN. Sementara itu, proses pembangunan fisik direncanakan mulai pada 2026, setelah seluruh dokumen dan desain rampung.


Sebelumnya, Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) telah meninjau langsung pelaksanaan program ini di Wisma Atlet SJH pada akhir Mei lalu. Kabupaten Bandung termasuk dari 11 kabupaten/kota percontohan Sekolah Rakyat di tahap pertama untuk wilayah Jawa Barat.


Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bandung, Supardian, mengatakan bahwa pemilihan Wisma Atlet sebagai lokasi awal didasari oleh pertimbangan kesiapan infrastruktur dan kenyamanan siswa.


“Waktu kami terbatas, dan Wisma Atlet adalah tempat paling siap. Lokasi ini juga mendukung pembentukan karakter siswa karena berada di kompleks olahraga,” ujarnya.


Supardian memastikan, kegiatan pembelajaran tidak akan berbenturan dengan agenda keolahragaan karena pengelolaan tempat sudah diatur. Bahkan, interaksi antara siswa dan pengunjung kawasan olahraga akan menjadi nilai tambah bagi proses pembelajaran sosial.


Untuk lokasi permanen di Ciwidey, Supardian menambahkan bahwa kawasan tersebut memiliki suasana tenang dan jauh dari keramaian, ideal untuk pengembangan pendidikan berbasis asrama jangka panjang.


“Kami ingin menjadikan Ciwidey sebagai pusat pembelajaran terpadu yang bisa menampung hingga 1.000 siswa dari SD hingga SMA. Semua fasilitas akan dibangun sesuai standar pendidikan nasional,” tegasnya.


Program Sekolah Rakyat ini merupakan bagian dari upaya strategis pemerintah dalam memperluas akses pendidikan gratis dan bermutu bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu, dengan sistem asrama dan penguatan karakter.

Posting Komentar

0 Komentar